Maafin judulnya ya, aku bingung harus pake nama siapa...
Hai, hari ini 29 september 2020, tepat delapan tahun setelah pertemuan pertama kita di warung bakso depan sekolah, hahaha. Maaf aku belum bisa move on sejak hari itu, maaf aku masih suka ngerepotin kamu karena perasaanku yang susah dikontrol ini, maaf aku masih suka ngemis perhatian kamu ya, maaf juga kalau kadang aku masih suka kesel kalau kamu nyebut nama yang jadi judul tulisanku kali ini, aku cemburu, banget.
Kamu masih inget gak pertemuan kita delapan tahun lalu? Lupa? aku masih inget masa. Hari itu kamu pakai hoodie abu-abu sama celana biru selutut, celana yang sempat buat kamu takut masuk ke sekolah pas lagi ada rapat osis, ingatanku bagus ya soal ini. Hari itu aku lagi pake hoodie merah sama celana panjang hitam, lagi dingin kayaknya makanya kita berdua pake hoodie, padahal nggak janjian. Tapi aneh, aku lupa kita berdua ngomongin apa malam itu, aku cuma inget kamu nempel-nempel terus ke aku, hahaha.
Aku sedikit menyesal, kenapa malam itu gak kita berdua habiskan lebih lama, kenapa aku malah milih buat ngumpul bareng sama teman-temanku yang bahkan sekarang aku nggak tau kabar mereka gimana. Malam itu, malam pertama aku duduk di jok belakangmu, memegang erat hoodie abu-abumu, kenapa nggak aku peluk aja ya? padahal kamu udah nawarin, tapi aku sok pemalu.
Hari ini, 29 september 2020. Aku nggak tahu apa nanti malam kamu bakal telepon aku lagi atau nggak, kemarin kamu nggak hubungin aku seharian, aku paham kamu mungkin sibuk, aku juga sibuk kok, sibuk mikirin kamu, sibuk mikirin hari ini, pokoknya tiada hari tanpa mikirin kamu deh. Nggak gombal, ini beneran, jujur dari lubuk hati yang terdalam, aku kangen kamu setiap hari.
Nggak apa-apa kalau kamu bilang aku lebay, tapi aku suka mikir, apa jadinya kalau kita sejauh dulu? Apa aku bakal nangis setiap hari karena nggak dapet kabar dari kamu? Atau potong rambut setiap minggu karena ngerasa patah hati? Entahlah. Otak aku terlalu random.
Delapan tahun, aku udah punya empat mantan pacar sejak kamu pergi, tapi kenapa di hati dan otak aku selalu ada nama kamu? Efek cinta pertama kah? Kalau boleh jujur, aku mau benci sama kamu. Kamu jahat, kasar, kalau ngomong asal bunyi aja, nggak jarang aku sakit hati sama omongan kamu. Kamu juga nggak bisa menghargai orang, entah cuma ke aku atau ke orang lain juga. Aku sih maunya kamu berubah, tapi aku siapa ngatur-ngatur kamu?
Ini jam setengah tiga pagi, biasanya kita baru selesai ngobrol eh akhir-akhir ini aku ngobrolnya sama temenmu deh bukan sama kamu hahaha, kesel banget tapi nggak bisa asal mutus telepon gitu aja, kalau kamu mutusin buat nggak nelepon aku lagi, gimana? aku nggak mau galau setiap hari. Tapi balik lagi, aku siapa ngatur-ngatur kehendak kamu.
Aku banyak omong banget ya? Aku kangen kamu. Pengen ketemu rasanya, tapi nggak bisa. Aku takut juga, takut kalau aku yang sekarang nggak sesuai sama ekspektasi kamu. Aku masih sejelek dulu hahaha, bohong kalau aku bilang aku cantik, semua orang aja bilang aku jelek dan gendut. Aku mana pantes sama kamu.
Sekarang aku bingung gimana cara akhirin tulisan ini. Udah ya? aku mau lanjut nonton drama lagi. Aku harap kamu nggak baca tulisan ini. Good night!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar